Bisnis, Jakarta - Badan Pusat Statistik mencatat surplus neraca dagang pada periode Januari - Maret 2017 menjadi yang tertinggi sejak 2015.

Surplus neraca perdagangan selama Januari 2017 hingga Maret 2017 tercatat dengan nilai saat ini mencapai US$3,92 miliar. Nilai ekspor pada Maret 2017 tercatat mencapai US$14,59 miliar atau meningkat 15,68 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Nilai itu juga meningkat 23,55 persen dari Maret 2016.

Baca
Orang Indonesia: Beli Rumah di Australia, Beli Apartemen di Singapura
Istana Bicara tentang Pembangunan Disneyland Boyolali  
Presdir BCA: Bangun Infrastruktur Tak Seperti Makan Cabai Rawit

Sementara itu, nilai impor bulan ini juga mengalami kenaikan sebesar 17,56 persen dibandingkan Februari 2017 menjadi US$13,36 miliar. Nilai itu juga meningkat 18,19 persen dibandingkan Maret 2016. Nilai ekspor dan impor pada Maret 2017 merupakan yang tertinggi sejak Januari 2015. Dengan begitu, nilai neraca perdagangan Indonesia pada Maret 2017 mengalami surplis US$1,23 miliar yang dipicu oleh surplus sektor nonmigas US$2,02 miliar.

Ekspor nonmigas pada Maret 2017 mencapai US$13,11 miliar atau naik 14,68 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Peningkatan terbesar ekspor nonmigas terjadi pada bahan bakar mineral, sedangkan penurunan terbesar di bahan kimia.

Nilai impor Maret 2017 nonmigas mengalami kenaikan 24,94 persen atau mencapai US$11,10 miliar dibandingkan bulan sebelumnya, sementara impor migas mengalami penurunan 8,54 persen. Nilai impor golongan bahan baku/penolong memberikan peranan terbesar pada Maret 2017 yaitu 74,32 persen dengan nilai US$9,92 miliar, diikuti impor barang modal senilai US$2,02 miliar, dan impor barang konsumsi senilai US$1,4 miliar.

BISNIS.COM