Nasional, Mataram - Tim dokter Rumah Sakit Umum Povinsi (RSUP) NTB memastikan tidak akan memisahkan bayi kembar siam Muhammad Thalib, yang sudah delapan hari menjalani perawatan. Keputusan itu diambil tim dokter RSUP NTB setelah melakukan koordinasi dengan tiga orang dokter ahli dari RSUD Dr Soetomo, Surabaya.

Secara medis kondisi bayi kembar siam M Thalib dikenal dengan kembar siam Parapagus. “Pasien kembar siam parapagus, tidak munkin untuk dipisahkan, dia akan bertahan hidup sepanjang masa berdampingan.” Kata dokter Agus Harianto, Ahli Kesehatan Anak RSUD Dokter Soetomo, dalam jumpa pers di RSUP Mataram, kemarin.

Baca juga:
Bayi Kembar Siam Berjantung Satu, RSUD NTB Pemisahannya Sulit


Menurut Agus, fokus utama tim medis adalah bagaimana merawat bayi kembar siam itu setua mungkin agar bisa hidup berdampingan.

Mengenai kondisi kelainan yang dialami M Thalib, Dokter Purwandi, Spesialis bedah anak RSUD Dr Soetomo mengatakan, jantung bayi kembar siam ini terpisah, akan tetapi pembuluh darah besar atau artanya menyatu, ginjal satu pasang, limpa satu, lvernya juga satu. “Dari kondisi itu bayi ini memiliki kemungkinan untuk hidup, tapi tidak mungkin untuk dipisahkan. Kalau memaksa untuk dipisahkan pasti akan ada korban salah satu atau salah dua,” kata Purwandi.

Silakan baca:
Operasi Pemisahan Bayi Kembar Siam Rafky dan Rifky Sukses

Mengenai keputusan tim dokter untuk tidak memisahkan anaknya, Fahrul Bahri orang tua M Thalib mengaku pasrah dan menerima kondisi tersebut. Dia juga siap menerima keadaan bila kelak M Thalib harus dirawat dalam keadaan seperti saat ini. “Saya ikut saja apa yang dikatakan dokter,” kata Fahrul.

Bayi kembar siam M Thalib, merupakan anak ketiga pasangan Fahrul Bahri dan dan Zuriyah, warga Dusun Genang Genis, Desa Kerato, kecamatan Unter Iwes, Sumbawa. Dia lahir di RSUD Sumbawa, Senin, 10 April 2017. Karena kondisinya, Thalib langsung dirujuk ke RSUD Sumbawa. Secara fisik terlihat Thalib berkelamin laki-laki, memiliki dua kepala, tiga tangan, dua kaki. Saat ini dia masih menjalani perawatan di ruang NICU RSUP NTB.

ABDUL LATIEF APRIAMAN