Dunia, Washington- Presiden Amerika Serikat, Donald Trump ingin memastikan bahwa senjata nuklir Amerika Serikat berada di tempat teratas setelah selama ini dianggapnya AS tertinggal jauh dari segi kemampuan senjata atom.

Dalam komentar pertamanya tentang senjata nuklir Amerika  pada Kamis, 23 Februari 2017, Presiden Trump mengatakan keinginannya melihat dunia tanpa senjata nuklir tetapi menyatakan keprihatinan bahwa Amerika telah "ketinggalan dari segi kemampuan senjata nuklir".

Baca juga: Trump Dipuji Pilih Jenderal McMaster Jadi Penasehat Keamanan

"Saya orang pertama yang ingin melihat dunia tanpa senjata nuklir. Tetapi jika negara-negara ingin memiliki senjata nuklir, kita akan berada di atas," kata Trump, seperti yang dilansir ABC News pada 23 Februari 2017.

Berdasarkan data data Bulletin of the Atomic Scientists (BAS) pada 2015, AS memiliki 7.100 hulu ledak nuklir, yang terdiri dari 2.080 unit yang sudah ditempatkan, 2.680 unit dalam penyimpanan, dan 2.340 unit menunggu dimusnahkan. Jumlah itu lebih sedikit dari Rusia yang kurang terbuka dalam hal ini, diperkirakan memiliki lebih dari 8.000 unit.

Menurut Trump, Rusia telah mengerahkan rudal jelajah baru yang melanggar perjanjian pengawasan senjata tahun 1987. Menurutnya, itu adalah masalah yang sangat besar dan rencananya akan dibahas dengan Presiden Rusia Vladimir Putin ketika keduanya bertemu.

Baca juga: Iran Uji Coba Rudal, Gara-gara Trump Larang Warganya ke AS?

Presiden Trump menggambarkan perjanjian START (Perjanjian Pengurangan Senjata Strategis) untuk membatasi dan persenjataan nuklir strategis AS dan Rusia sebagai kesepakatan sepihak dan telah diperburuk oleh pemerintahan sebelumnya.

Berbicara di Kantor Oval Gedung Putih, Trump juga menyampaikan kemarahannya terhadap tes rudal balistik Korea Utara. Dia menyatakan bahwa mempercepat sistem pertahanan rudal bagi sekutu AS, yaitu Jepang dan Korea Selatan, adalah salah satu pilihan utama.

Trump beruilang kali menyinggung soal kekuatan nuklir AS, bahkan sebelum ia dilantik menjadi presiden. Pada Desember 2016, Trump mengatakan negara itu harus meningkatkan dan memperluas kemampuan nuklirnya.

Bahkan di saat kampanye , Donald Trump mengatakan bahwa proliferasi nuklir merupakan masalah tunggal terbesar yang dihadapi dunia, tetapi ia juga mengatakan tidak akan mengesampingkan penggunaan senjata nuklir terhadap Eropa.

ABC NEWS|RUSSIA TODAY|YON DEMA